Translate

Jumat, 25 April 2014

Stress

Stress

Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.
Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya system kognitif, apresiasi stress menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stress berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut, dan bukan karena peristiwa itu sendiri.Karenanya dikatakan bahwa stress adalah suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya ketidaksenangan yang menggerakkan, menyiagakan atau mambuat aktif organisme.
Sedangkan menurut Handoko (1997), stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya.
Arti Penting Strees :
Stress menurut Hans Selye 1976 merupakan respon tubuh yang bersifat tidak spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban atasnya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan stress apabila seseorang mengalami beban atau tugas yang berat tetapi orang tersebut tidak dapat mengatasi tugas yang dibebankan itu, maka tubuh akan berespon dengan tidak mampu terhadap tugas tersebut, sehingga orang tersebut dapat mengalami stress. Respons atau tindakan ini termasuk respons fisiologis dan psikologis.
v  Efek-efek stress menurut Hans selye :
Stress dapat menyebabkan perasaan negatif atau yang berlawanan dengan apa yang diinginkan atau mengancam kesejahteraan emosional. Stress dapat menggangu cara seseorang dalam menyerap realitas, menyelesaikan masalah, berfikir secara umum dan hubungan seseorang dan rasa memiliki. Terjadinya stress dapat disebabkan oleh sesuatu yang dinamakan stressor,stressor ialah stimuli yang mengawali atau mencetuskan perubahan. Stressor secara umum dapat diklasifikasikan sebagai stressor internal atau eksternal.Stressor internal berasal dari dalam diri seseorang (mis. Kondisi sakit,menopause, dll ). Stressor eksternal berasal dari luar diri seseorang atau lingkuangan (mis. Kematian anggota keluarga, masalah di tempat kerja, dll ).
v  Faktor-faktor individual dan sosial yang menjadi penyebab stress :
Ø  Sumber-sumber stress didalam diri seseorang : Kadang-kadang sumber stress itu ada didalam diri seseorang. Salah satunya melalui kesakitan. Tingkatan stress yang muncul tergantung pada rasa sakit dan umur inividu(sarafino,1990). Stress juga akan muncul dalam seseorang melalui penilaian dari kekuatan motivasional yang melawan, bila seseorang mengalami konflik. Konflik merupakan sumber stress yang utama.
Ø  Sumber-sumber stress di dalam keluarga : Stress di sini juga dapat bersumber dari interaksi di antara para anggota keluarga, seperti : perselisihan dalam masalah keuangan, perasaan saling acuh tak acuh, tujuan-tujuan yang saling berbeda dll. Misalnya : perbedaan keinginan tentang acara televisi yang akan ditonton, perselisihan antara orang tua dan anak-anak yang menyetel tape-nya keras-keras, tinggal di suatu lingkungan yang terlalu sesak, kehadiran adik baru. Khusus pada penambahan adik baru ini, dapat menimbulkan perasaan stress terutama pada diri ibu yang selama hamil (selain perasaan senang, tentu), dan setelah kelahiran. Rasa stress pada ayah sehubungan dengan adanya anggota baru dalam keluarga, sebagai kekhawatiran akan berubahnya interaksi dengan ibu sebagai istrinya atau kekhawatiran akan tambahan biaya. Pra orang tua yang kehilangan anak-anaknya atau pasanganya karena kematian akan merasa kehilangan arti (sarafino,1990).
Ø  Sumber-sumber stress didalam komunitas dan lingkungan : interaksi subjek diluar lingkungan keluarga melengkapi sumber-sumber stress. Contohnya : pengalaman stress anak-anak disekolah dan di beberapa kejadian kompetitif, seperti olahraga. Sedangkan beberapa pengalaman stress oang tua bersumber dari pekerjaannya, dan lingkungan yang stressful sifatnya. Khususnya ‘occupational stress’ telah diteliti secra luas.
Ø  Pekerjaan dan stress : Hampir semua orang didalam kehidupan mereka mengalami stress sehubungan denga pekerjaan mereka. Tidak jarang situasi yang ‘stressful’ ini kecil saja dan tidak berarti, tetapi bagi banyak orang situasi stress itu begitu sangat terasa dan berkelanjutan didalam jangka waktu yang lama. Faktor-faktor yang membuat pekerjaan itu ‘stressful’ ialah :
1.      Tuntutan kerja : pekerjaan yang terlalu banyak dan membuat orang bekerja terlalu keras dan lembur, karena keharusan mengerjakannya.
2.      Jenis pekerjaan : jenis pekerjaan itu sendiri sudah lebih ‘stressful’ dari pada jenis pekerjaan lainnya. Pekerjaan itu misalnya : jenis pekerjaan yang memberikan penilaian atas penampilan kerja bawahannya (supervisi), guru, dan dosen.
3.      Pekerjaan yang menuntut tanggung jawab bagi kehidupan manusia : contohnya tenaga medis mempunyai beban kerja yang berat dan harus menghadapi situasi kehidupan dan kematian setiap harinya. Membuat kesalahan dapat menimbulkan konsekuensi yang serius.
Menurut Sarafino (1990) stress kerja dapat disebabkan karena :
a.       Lingkungan fisik yang terlalu menekan
b.      Kurangnya kontrol yang dirasakan
c.       Kurangnya hubungan interpersonal
d.      Kurangnya pengakuan terhadap kemajuan kerja
Ø  Stress yang berasal dari lingkungan : lingkungan yang dimaksud disni adalah lingkungan fisik, seperti : kebisingan, suhu yang terlalu panas, kesesakan, dan angin badai (tornado,tsunami). Stressor lingkungan mencakup juga stressor secara makro seperti migrasi, kerugian akibat teknologi modern seperti kecelakaan lalu lintas, bencana nuklir (Peterson dkk, 1991) dan faktor sekolah (Graham,1989).

v  The General Adaptation Syndrome (GAS)
Dengan bahasa latin, Hans Selye,M.D. menjelaskan tahapan stress ini dan menyebutkan sebagaiThe General Adaptation Syndrome (GAS), menurut Selye GAS juga terdiri dari 3 tahap :
1.      Reaksi terkejut (alarm reaction) ketika tubuh mulai mendeteksi stimulus dari luar
2.      Adaptasi (adaptation) ketika mengeluarkan perangkat pertahanan melawan sumber stress (stressor).
3.      Kelelahan (exhaustion) ketika tubuh mulai kehabisan daya pertahanannya.
v  Tipe-tipe stress :
1.      Tekanan : hasil hubungan antara peristiwa-peristiwa persekitaran dengan individu. Paras tekanan yang dihasilkan akan bergantung kepada sumber tekanan dan cara individu tersebut bertindak balas. Tekanan mental adalah sebagian daripada kehidupan harian. Ia merujuk kepada kaedah yang menyebabkan ketenangan individu terasa di ancam oleh peristiwa persekitaran dan menyebabkan individu tersebut bertindak balas. Anda boleh mengalami tekanan ketika di tempat kerja, menyesuaikan diri dengan persekitaran baru, atau melalui hubungan sosial. Tekanan mental yang sederhana boleh menjadi pendorong kepada satu-satu tindakan dan pencapaian tetapi kalau tekanan mental anda itu terlalu tinggi, ia boleh menimbulkan masalah sosial dan seterusnya menggangu kesehatan anda.
2.      Frustasi : adalah suatu harapan yang diinginkan dan kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan.
3.      Konflik : Berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
4.      Kecemasan : Banyak pengertian/definisi yang dirumuskan oleh para ahli dalam merumuskan pengertian tentang kecemasan. Beberapa ahli yang mencoba untuk mengemukakan definisi kecemasan, antara lain :
·         Maramis (1995) menyatakan bahwa kecemasan adalah suatu ketegangan, rasa tidak aman, kekhawatiran, yang timbul karena dirasakan akan mengalami kejadian yang tidak menyenangkan.
·         Lazarus (1991) menyatakan bahwa kecemasan adalah reaksi individu terhadap hal yang akan dihadapi. Kecemasan merupakan suatu perasaan yang menyakitkan, seperti kegelisahan, kebingungan, dan sebagainya, yang berhubungan dengan aspek subyektif emosi. Kecemasan merupakan gejala yang biasa pada saat ini, karena itu disepanjang perjalanan hidup manusia, mulai lahir sampai menjelang kematian, rasa cemas sering kali ada.
·         Saranson dan Spielberger (dalam Darmawanti 1998) menyatakan bahwa kecemasan merupakan reaksi terhadap suatu pengalaman yang bagi individu dirasakan sebagai ancaman. Rasa cemas adalah perasaan tidak menentu, panik, takut, tanpa mengetahui apa yang ditakutkan dan tidak dapat menghilangkan perasaan gelisah dan rasa cemas tersebut.
·         Tjakrawerdaya (1987) mengemukakan bahwa kecemasan atau anxietas adalah efek atau perasaan yang tidak menyenangkan berupa ketegangan, rasa tidak aman dan ketakutan yang timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yang mengecewakan tetapi sumbernya sebagian besar tidak disadari oleh yang bersangkutan.

v  Pendekatan problem solving terhadap stress

Ø  Strategi koping yang spontan mengatasi strees :
Dukungan sosial dan konsep-konsep terkait : beberapa penulis meletakkan dukungan sosial terutama dalam konteks hubungan yang akrab atau ‘kualitas hubungan’ (Winnubst dkk,1988). Menurut Robin & Salovey (1989) perkawinan dan keluarga barangkali merupakan sumber dukungan sosial yang penting. Akrab adalah penting dalam masalah dukungan sosial, dan hanya mereka yang tidak terjalin suatu keakraban berada pada resiko. Para ilmuan lainnya menetapkan dukungan sosial dalam rangka jejaring sosial. Wellman(1985) meletakkan dukungan sosial didalam analisis jaringan yang lebih longgar : dukungan sosial yan hanya dapat dipahami kalau orang tahu tentang struktur jaringan yang lebih luas yang didalamnya seorang terintegrasi. Segi-segi struktural jaringan ini mencangkup pengaturan-pengaturan hidup, frekuensi kontak, keikutsertaan dalam kegiatan sosial, keterlibatan dalam jaringan sosial (Ritter,1988). Rook (1985) menganggap dukungan sosial sebagai satu diantara fungsi pertalian (atau ikatan) sosial. Segi-segi fungsional mencangkup : dukungan emosional, mendorong adanya ungkapan perasaan, pemberian nasehat atau informasi, pemberian bantuan material (Ritter, 1988).  Ikatan-ikatan sosial menggambarkan tingkat dan kualitas umum dari hubungan interpersonal.
Dukungan sosial sebagai ‘kognisi’ atau ‘fakta sosial’ : “Dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasehat verbal dan/atau non-verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat karena kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerimaan”(Gottlieb, 1983).
Jenis dukungan sosial :
o   Dukungan emosional
o   Dukungan penghargaan
o   Dukungan instrumental
o   Dukungan informatif

Sumber :
Christian,M.2005.Jinakkan stress.Bandung:Nexx Media
Smet,Bart.1994.Psikologi kesehatan.Jakarta:Gramedia.

Kamis, 27 Maret 2014

kesehatan mental #


Konsep sehat dan sakit
               
Sehat dan sakit merupakan 2 hal yang saling berkesinambungan. Sehat dan sakit pula merupakan bahasa yang biasa di dengar dalam kehidupan sehari- hari. Sehat dan sakit merupakan suatu kondisi yang terkadang sulit untuk di definisikan namun dapat dirasakan dan dapat pula diamati dalam kehidupan keseharian kita. Orang yang sehat diartikan sebagai orang yang tidak memiliki keluhan keluhan fisik.  Dalam bahasa arab sehat berarti “ ash-shihhah “ yaitu sembuh, sehat ,selamat dari cela, waras, sembuh dari sakit,  dan sesuai dengan kenyataan.
WHO mendefinisikan sehat menjadi 3 karakteristik :
1.      Merefleksikan perhatian pada  individu sebagai manusia
2.      Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan eksternal
3.      Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif. Sehat bukan merupakan suatu kondisi tapi merupakan proses dan yang dimaksuddengan proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapi terhadap lingkungan sosialnya.


Batasan sehat menurut undang-undang kesehatan  meliputi fisik, mental, social dan ekonomi.  mencakup :
-          Sehat pikiran , seseorang mampu berfikir logis dan runtut
-          Sehat spiritual, bagaimana seseorang mengekspresikan rasa syukur, pujian, atau penyembahan kepada sang pencipta alam. Dapat dilihat melalui praktek keagamaan atau perbuatan baik yang sesuai dengan norma yang dalam masyarakat.
-          Sehat emosional, seseorang mampu untuk mengendalikan diri dengan baik.
-          Sehat social, yaitu seseorang mampu menjalin interaksi dengan orang lain tanpa membedakan ras, suku , agama, kepercayaan dsb.
-          Sehat ekonomi, yaitu seseorang memiliki pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi.








Sejarah perkembangan kesehatan mental



        Sejarah perkembangan mental telah dikenal sejak zaman nenek moyang kita. Namun, pada zaman pra sejarah dulu penanganan untuk orang orang yang memiliki gangguan mental tidak cukup baik. Karena kesehatan mental merupakan hal yang tidak berkaitan dengan penyakit fisik yang dapat diamati dan sifatnya terlihat melainkan kondisi psikis seseorang yang mengalami gangguan. Pandangan orang-orang barat terhadap gangguan mental antara lain adalah:  orang yang mengalami gangguan mental dianggap criminal karena memiliki derajat kebinatangan yang sangat besar, dianggap sakit, dan disebabkan akibat kekuatan supranaturan atau dirasuki oleh roh jahat. Orang- orang eropa pun menganggap orang yang terkena gangguan mental dianggap terkena sihir dan diguna-guna. Sehingga masyarakat takut, dan membenci mereka yang dianggap memiliki kekuatan sihir.
           Sejarah perkembangan kesehatan mental pada zaman peradaban awal. Ada 3 tokoh tokoh dalam zaman peradaban ini yaitu phytaghoras, hypocrates dan plato. Phytagoras merupakan orang yang pertama kalinya member penjelasan alamiah terhadap penyakit mental. Sedangkan hypocrates berpendapat bahwa penyakit atau gangguan otak adalah penyebab dari penyakit mental. Lalu, plato mendefinisikan gangguan mental merupakan sebagian dari gangguan moral, gangguan fisik dan sebagian lagi dari dewa-dewa.
            Pada zaman renaissesus beberapa negara dieropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran , dan filsafat mulai menyangkal anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia takhayul.
           Pada era pra ilmiah ada 2 kepercayaan yaitu kepercayaan animisme dan kepercayaan dinamisme.  Kepercayaan animisme: sejak zaman dulu gengguan mental telah muncul dalam konsep primitive, yaitu kepercayaan terhadap faham animisme bahwa dunia ini diawasi oleh roh-roh atau dewa-dewa. Orang yunani kuno mempercayai bahwa orang yang mengalami gangguan mental, karena dewa marah kepadanya dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan pesta ( sesaji) dengan mantra dan kurban.
Sedangkan kepercayaan naturalism merupakan aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental dan fisik itu akibat alam . Hippocrates ( 460-367) menolak pengaruh roh, dewa, setan, atau hantu sebagai penyebab sakit. Dia mengatakan, jika anda memotong batok kepala maka anda akan menemukan otak yang basah, dan mencium bau amis, tapi anda tidak akan melihat roh, dewa, atau hantu yang melukai badan anda. Seorang dokter perancis philipe pinel (1745-1826) menggunakan filsafatpilitik dan social yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala rumah sakit bicetre di paris. Dirumah sakit ini pasiennya dirantai, diikat ketembok, dan tempat tidur. para pasien yang telah dirantai selama 20 tahun atau lebih dan mereka dianggap sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil , mereka tidak lagi menunjukan kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya.
           Pada era modern, perubahan luar biasa dalam sikap dan cara pengobatan gangguan mental terjadi pada saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di amerika pada tahun 1783. Ketika itu benyamin rush ( 1745-1813) menjadi anggota staf medis di rumah sakit ini ada 24 pasien yang dianggap sebagai lunatics ( orang gila atau sakit ingatan ) . pada waktu itu sedikit sekali pengetahuan tentang penyebab dan cara menyembuhkan penyakit tersebut. Akibatnya pasien-pasien dikurung dalam ruang tertutup dan mereka sekali sekali diguyur dengan air. Rush melakukan suatu usaha yang sangat berguna untu memahami oranyyang menderita tersebut melalui artikel-artikel. Secara berkesinambungan,  rush mengadakan pengobatan kepada pasien dengan memberikan motivasi untuk mau bekerja, rekreasi dan mencari kesenangan.  1909 gerakan mental hygiene secara formal mulai muncul. Perkembangan gerakan mental hygiene ini tidak lepas dari jasa Clifford whitting beers (1876-1943) bahkan kerena jasanya itu ia dinobatkan sebagai the founder of the mental hygiene movement. Dia terkenal karena pengalamannya yang luas dalam bidang pencegahan dan pengobatan gangguan mental dengan cara yang sangat manusiawi. Secara hukum gerakan mental hygiene ini mendapat pengakuan pada tanggal 3 juli 1946, yaitu ketika presiden amerika serikat menandatangani teha national mental health Act yang berisi program jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat.
           Beberapa tujuan yang terkandung dalam dokumen tersebut meliputi :
1.      Meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat amerika serikat.melalui penelitian, investigasi, eksperimen, penayangan kasus-kasus, diagnosis, dan pengobatan.
2.      Membantu lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang melakukan kegiatan penelitian dan meningkatkan koordinasi antara para peneliti dalam melakukan kegiatan dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitiannya.
3.      Memeberikan latihan- latihan terhadap para personel tentang  mental.
4.      Mengembangkan dan membantu negara dalam menerapkan berbagai metode pencegahan, diagnosis, dan pengobatanterhadap para pengidap gangguan mental.
Pada tahun 1950, organisasi mental hygiene terus bertambah, yaitu dengan berdirinya national association for mental health. Gerakan mental hygiene ini terus berkembang sehingga pada tahun 1975 di amerika terdapat lebih dari seribu perkumpulan kesehatan mental. Di belahan dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui the world federation for mental health danthe world health organization.



Teori kepribadian sehat

A.  Aliran Psikoanalisa
Sigmundfreud ( 1856- 1939)
Freud adalah pendiri psikoanalisis.menurutnya, kesadaran hanyalah sebagian kecil dari pada seluruh kehidupan psikis. Freus memisahkan psyche itu sebagai gunung es ditengah lautan  yang ada diatas permukaan laut itu menggambarkan ketidaksadaran. Dalam kesadaran terdapat ketakutan dasar yang mendorong pribadi.



B.   Aliran Behavioristik
J.B Watson , Ivan Pavlov, Thondike, Skinner.

Teori behavioristik merupakan sebuah proses pembelajaran dan peranan lingkungan belajar dalam menjelaskan perilaku dan semua bentuk-bentuk tingkah laku manusia.
Kelemahan teori iniadalah dalam teori classical conditioningnya, dalam teori ini manusia disamakan dengan hewan dan dalam operant conditioning  manusia dianggappula sebagai robotyang dapat dikondisikan sehingga manusia dapat deprogram. Dalam teori tersebut
Manusia dianggap sebagai satu kesatuan yang sama. Pada kenyataannya manusia adalah makhluk yang unik ( Teori Humanistik) . maka untuk mengetahui keseluruhan tentang kepribadian sehat kita tetap perlu mengetahui tentang teori humanistic.









c.    Aliran Humanistik
Abraham Maslow, Carl Rogers, G.Allport ( 1950)
Peribadian sehat menurut  aliran humanistikadalah seorang individu dituntut untuk menggali serta mengembangkan kemampuan yang ada dalam dirinya. Tidak hanya dengan mengandalkan pengalaman-pengalaman dari masa lalunya  tetapi juga dapat belajar mengenai suatu pola yang baik atau buruk untuk dapat menghasilkan suatu respon tertentu yang bersifat pasif. Ciri- ciri dari sebuah kepribadian yang sehat adalah mampu mengaktualisasi kan diri bukan respon yang pasif yang dihasilkan dari imajinasi masalalu.
Humanistic menekankan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri. Gambaran para psikolog humanistic tentang kodrat manusia adalah optimis sertapenuh dengan harapan.  Aliran ini juga memfokuskan diri pada kemampuan  manusia untuk dapat berfikir secara sadar dan rasional dalam mengendalikan hasrat biologisnya guna meraih potensi maksimal.

kesehatan mental #


Konsep sehat dan sakit
               
Sehat dan sakit merupakan 2 hal yang saling berkesinambungan. Sehat dan sakit pula merupakan bahasa yang biasa di dengar dalam kehidupan sehari- hari. Sehat dan sakit merupakan suatu kondisi yang terkadang sulit untuk di definisikan namun dapat dirasakan dan dapat pula diamati dalam kehidupan keseharian kita. Orang yang sehat diartikan sebagai orang yang tidak memiliki keluhan keluhan fisik.  Dalam bahasa arab sehat berarti “ ash-shihhah “ yaitu sembuh, sehat ,selamat dari cela, waras, sembuh dari sakit,  dan sesuai dengan kenyataan.
WHO mendefinisikan sehat menjadi 3 karakteristik :
1.      Merefleksikan perhatian pada  individu sebagai manusia
2.      Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan eksternal
3.      Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif. Sehat bukan merupakan suatu kondisi tapi merupakan proses dan yang dimaksuddengan proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapi terhadap lingkungan sosialnya.


Batasan sehat menurut undang-undang kesehatan  meliputi fisik, mental, social dan ekonomi.  mencakup :
-          Sehat pikiran , seseorang mampu berfikir logis dan runtut
-          Sehat spiritual, bagaimana seseorang mengekspresikan rasa syukur, pujian, atau penyembahan kepada sang pencipta alam. Dapat dilihat melalui praktek keagamaan atau perbuatan baik yang sesuai dengan norma yang dalam masyarakat.
-          Sehat emosional, seseorang mampu untuk mengendalikan diri dengan baik.
-          Sehat social, yaitu seseorang mampu menjalin interaksi dengan orang lain tanpa membedakan ras, suku , agama, kepercayaan dsb.
-          Sehat ekonomi, yaitu seseorang memiliki pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi.








Sejarah perkembangan kesehatan mental



        Sejarah perkembangan mental telah dikenal sejak zaman nenek moyang kita. Namun, pada zaman pra sejarah dulu penanganan untuk orang orang yang memiliki gangguan mental tidak cukup baik. Karena kesehatan mental merupakan hal yang tidak berkaitan dengan penyakit fisik yang dapat diamati dan sifatnya terlihat melainkan kondisi psikis seseorang yang mengalami gangguan. Pandangan orang-orang barat terhadap gangguan mental antara lain adalah:  orang yang mengalami gangguan mental dianggap criminal karena memiliki derajat kebinatangan yang sangat besar, dianggap sakit, dan disebabkan akibat kekuatan supranaturan atau dirasuki oleh roh jahat. Orang- orang eropa pun menganggap orang yang terkena gangguan mental dianggap terkena sihir dan diguna-guna. Sehingga masyarakat takut, dan membenci mereka yang dianggap memiliki kekuatan sihir.
           Sejarah perkembangan kesehatan mental pada zaman peradaban awal. Ada 3 tokoh tokoh dalam zaman peradaban ini yaitu phytaghoras, hypocrates dan plato. Phytagoras merupakan orang yang pertama kalinya member penjelasan alamiah terhadap penyakit mental. Sedangkan hypocrates berpendapat bahwa penyakit atau gangguan otak adalah penyebab dari penyakit mental. Lalu, plato mendefinisikan gangguan mental merupakan sebagian dari gangguan moral, gangguan fisik dan sebagian lagi dari dewa-dewa.
            Pada zaman renaissesus beberapa negara dieropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran , dan filsafat mulai menyangkal anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia takhayul.
           Pada era pra ilmiah ada 2 kepercayaan yaitu kepercayaan animisme dan kepercayaan dinamisme.  Kepercayaan animisme: sejak zaman dulu gengguan mental telah muncul dalam konsep primitive, yaitu kepercayaan terhadap faham animisme bahwa dunia ini diawasi oleh roh-roh atau dewa-dewa. Orang yunani kuno mempercayai bahwa orang yang mengalami gangguan mental, karena dewa marah kepadanya dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan pesta ( sesaji) dengan mantra dan kurban.
Sedangkan kepercayaan naturalism merupakan aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental dan fisik itu akibat alam . Hippocrates ( 460-367) menolak pengaruh roh, dewa, setan, atau hantu sebagai penyebab sakit. Dia mengatakan, jika anda memotong batok kepala maka anda akan menemukan otak yang basah, dan mencium bau amis, tapi anda tidak akan melihat roh, dewa, atau hantu yang melukai badan anda. Seorang dokter perancis philipe pinel (1745-1826) menggunakan filsafatpilitik dan social yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala rumah sakit bicetre di paris. Dirumah sakit ini pasiennya dirantai, diikat ketembok, dan tempat tidur. para pasien yang telah dirantai selama 20 tahun atau lebih dan mereka dianggap sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil , mereka tidak lagi menunjukan kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya.
           Pada era modern, perubahan luar biasa dalam sikap dan cara pengobatan gangguan mental terjadi pada saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di amerika pada tahun 1783. Ketika itu benyamin rush ( 1745-1813) menjadi anggota staf medis di rumah sakit ini ada 24 pasien yang dianggap sebagai lunatics ( orang gila atau sakit ingatan ) . pada waktu itu sedikit sekali pengetahuan tentang penyebab dan cara menyembuhkan penyakit tersebut. Akibatnya pasien-pasien dikurung dalam ruang tertutup dan mereka sekali sekali diguyur dengan air. Rush melakukan suatu usaha yang sangat berguna untu memahami oranyyang menderita tersebut melalui artikel-artikel. Secara berkesinambungan,  rush mengadakan pengobatan kepada pasien dengan memberikan motivasi untuk mau bekerja, rekreasi dan mencari kesenangan.  1909 gerakan mental hygiene secara formal mulai muncul. Perkembangan gerakan mental hygiene ini tidak lepas dari jasa Clifford whitting beers (1876-1943) bahkan kerena jasanya itu ia dinobatkan sebagai the founder of the mental hygiene movement. Dia terkenal karena pengalamannya yang luas dalam bidang pencegahan dan pengobatan gangguan mental dengan cara yang sangat manusiawi. Secara hukum gerakan mental hygiene ini mendapat pengakuan pada tanggal 3 juli 1946, yaitu ketika presiden amerika serikat menandatangani teha national mental health Act yang berisi program jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat.
           Beberapa tujuan yang terkandung dalam dokumen tersebut meliputi :
1.      Meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat amerika serikat.melalui penelitian, investigasi, eksperimen, penayangan kasus-kasus, diagnosis, dan pengobatan.
2.      Membantu lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang melakukan kegiatan penelitian dan meningkatkan koordinasi antara para peneliti dalam melakukan kegiatan dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitiannya.
3.      Memeberikan latihan- latihan terhadap para personel tentang  mental.
4.      Mengembangkan dan membantu negara dalam menerapkan berbagai metode pencegahan, diagnosis, dan pengobatanterhadap para pengidap gangguan mental.
Pada tahun 1950, organisasi mental hygiene terus bertambah, yaitu dengan berdirinya national association for mental health. Gerakan mental hygiene ini terus berkembang sehingga pada tahun 1975 di amerika terdapat lebih dari seribu perkumpulan kesehatan mental. Di belahan dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui the world federation for mental health danthe world health organization.



Teori kepribadian sehat

A.  Aliran Psikoanalisa
Sigmundfreud ( 1856- 1939)
Freud adalah pendiri psikoanalisis.menurutnya, kesadaran hanyalah sebagian kecil dari pada seluruh kehidupan psikis. Freus memisahkan psyche itu sebagai gunung es ditengah lautan  yang ada diatas permukaan laut itu menggambarkan ketidaksadaran. Dalam kesadaran terdapat ketakutan dasar yang mendorong pribadi.



B.   Aliran Behavioristik
J.B Watson , Ivan Pavlov, Thondike, Skinner.

Teori behavioristik merupakan sebuah proses pembelajaran dan peranan lingkungan belajar dalam menjelaskan perilaku dan semua bentuk-bentuk tingkah laku manusia.
Kelemahan teori iniadalah dalam teori classical conditioningnya, dalam teori ini manusia disamakan dengan hewan dan dalam operant conditioning  manusia dianggappula sebagai robotyang dapat dikondisikan sehingga manusia dapat deprogram. Dalam teori tersebut
Manusia dianggap sebagai satu kesatuan yang sama. Pada kenyataannya manusia adalah makhluk yang unik ( Teori Humanistik) . maka untuk mengetahui keseluruhan tentang kepribadian sehat kita tetap perlu mengetahui tentang teori humanistic.









c.    Aliran Humanistik
Abraham Maslow, Carl Rogers, G.Allport ( 1950)
Peribadian sehat menurut  aliran humanistikadalah seorang individu dituntut untuk menggali serta mengembangkan kemampuan yang ada dalam dirinya. Tidak hanya dengan mengandalkan pengalaman-pengalaman dari masa lalunya  tetapi juga dapat belajar mengenai suatu pola yang baik atau buruk untuk dapat menghasilkan suatu respon tertentu yang bersifat pasif. Ciri- ciri dari sebuah kepribadian yang sehat adalah mampu mengaktualisasi kan diri bukan respon yang pasif yang dihasilkan dari imajinasi masalalu.
Humanistic menekankan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri. Gambaran para psikolog humanistic tentang kodrat manusia adalah optimis sertapenuh dengan harapan.  Aliran ini juga memfokuskan diri pada kemampuan  manusia untuk dapat berfikir secara sadar dan rasional dalam mengendalikan hasrat biologisnya guna meraih potensi maksimal.