BAB I
Pendahuluan
1.1 Ilmu Alamiah Dasar/
IAD
Ilmu
alamiah dasar memiliki tiga pemenggalan
kata. Ilmu artinya ialah bagian dari ilmu pengetahuan manusia. Alamiah berarti
terjadi dengan sendirinya sedangkan dasar berarti permulaan dari suatu bentuk.
Ilmu alamiah dasar adalahkumpulan pengetahuan tentang konsep dasar dalam
bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi dalam manusia. Ilmu alamiah atau
biasa disebut dengan ilmu pengetahuan (natural science) merupakan pengetahuan
yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta termasuk dimuka
yang ada di muka bumi ini.
Ruang
lingkup ilmu alamiah dasar :
1. Alam semesta
2. Bumi
3. Tata surya
4. Asal mula kehidupan manusia
1.2 Perkembangan Alam Pikiran Manusia
Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu
yang besar terhadap rahasia alam mencoba menjawab dengan
menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman. manusia kuno untuk memuaskan
mereka menjawab sendiri. Misalnya kenapa ada pelangi mereka membuat jawaban, pelangi
adalah selendang bidadari atau kenapa gunung meletus jawabannya karena yang
berkuasa marah
Pengetahuan baru itu muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan
yang disebutmitos. Manusia sebagai makhluk yang dapat berfikir dibeli hasrat ingin
tahu tentang berbagai peristiwa, benda, termasuk juga rasa ingin tahu tentang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu inilahyang kerap ada dalam alam pemikiran manusia untuk memahami (mikrokosmos).
1.3 Mitos, penalaran, dan cara memperoleh pengetahuan
Mitos
memiliki arti yaitu pikiran sederhana yang berkembang kepada keyakinan yang
didasari oleh berbagai penemuan.
kemampuan manusia masih terbatas.Keterbatasan itu menyebabkan
pengamatannya menjadi kurang seksama, dan cara berpikir yang sederhana menyebabkan hasil pemecahan masalah
memberikan kesimpulan yang kurang tepat.
Misalnya: Mengapa gunung dapat meletus?
Orang-orang dahulu menjawab ”ya karna gunung marah”
penalaran adalah proses berfikir dalam menarik kesimpulan berupa pengetahuan
yang benar. penalaran merupakan kegiatan berfikir yang mempunyai cirilogis dan analogis. Cara
untuk memperoleh kesimpulan atau pengetahuan yang tidak berdasarkan penalaran. Dengan nalar kita sebagai manusia dapat menyimpulkan suatu hal yang tidak kita
mengerti dan dengan berfikir dengan nalar kita dapat menyimpulkan hal itu atau
memecahkan hal itu.
Dan cara kita memperoleh pengetahuan sangat simple dengan belajar dari suatu hal, dengan rasa ingin tahu dan juga dengan rasa kreativitas yang ada di diri kita. Dengan itu semua kita dapat mendapatkan suatu pengetahuan baru.
1.4 Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah adalahproses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan
pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan
fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan
melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Unsur-unsur metode ilmiah:
1 Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2 Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamata n dan
pengukuran)
4 Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)
1.5 Perkembangan IPA
Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang pengungkapan
rahasia dan gejala alam, meliputi asal usul alam semesta dengan segala isinya, termasuk proses, mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi. Manusia diberi rasa
ingin tahu terhadap alam diperolehnya pengetahuan dari alam semesta ini. Terdapat dua konsep IPA klasik dan IPA modern. IPA klasik telaahnya bersifat makroskopik, dan
IPA modern bersifat mikroskopik.
1. IPA klasik bersifat tradisional berdasarkan pengalaman, naluri semata atau
kebiasaan.
2. IPA modern bersifat pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada.
BAB II
Ruang Lingkup IPA
2.1 Alam Semesta dan Seisinya
Alam semesta dan seisinya umumnya yang kita ketahui terjadi karna diciptakan oleh
Tuhan YME, alam semesta dan seisinya diciptakan oleh Tuhan karna untuk kehidupan
manusia dansupaya manusia bisa menjadi khalifah didunia ini dan menjadi seorang
yang dapat memelihara alam semesta dengan sebaiknya.
2.2 Teori Terjadinya Alam Semesta di Dunia
Dalam ilmuwan teori terjadinya alam semesta karna proses perubahan dari abad ke abad berikut beberapa penjelasan tentang teori terjadinya alam semesta di dunia:
1. Teori Pasang Surut Bintang
Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis
planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.
2. Teori Kondensasi
Teori kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P.
Kuiper(1905.1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
3. Teori Bintang Kembar
Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan (bintang kembar),salah satu bintang tersebut meledak dan berkepingkeping. Akibat
pengaruh grafitasi dari bintang kedua, makakepingan itu bergerak mengelilingi
bintang tersebut dan berubah menjadi planetplanet. Sedangkan bintang yang tidak
meledak adalah matahari.
4. Teori Ledakan Maha Dahsyat (Big Bang)
Pada awal abad ke21 muncul teori ledakan maha dahsyat Big Bang, membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketaidaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Pada
awalnya alam semesta ini berupa satu massa maha padat. Massa maha padatini
dapat dianggap suatu atom maha padat dengan ukuran maha kecil yang
kemudian mengalami reaksi radioaktif dan akhirnya mneghasilkan ledakan maha
dahsyat
2.3 Anggota sistem tata surya
1. Asteroid
2. Planet
3. Satelit
4. Matahari
5. Materi antar planet
6. Meteor
7. Komet
2.4 Lapisan planet bumi dan fungsinya
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut:
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material)nya, Bumi dapat dibagi menjadi
lapisan-lapisan sebagai berikut:
Inti Bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam Bumi yang melapisi inti Bumi bagian dalam. Inti Bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti Bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C.
Inti Bumi bagian dalam merupakan bagian Bumi yang paling dalam atau dapat juga
disebut inti Bumi. inti Bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. Inti Bumi
terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800 °C.
2.5 Teori Terjadinya Planet Bumi
Dalam ilmuwan teori terjadinya planet bumi karna proses perubahan dari abad ke abad berikut
beberapa penjelasan tentang teori terjadinya alam semesta di dunia:
*Pada masa awal, alam semesta pertama terbentuk dari ledakan besar yang disebut ”big bang”, kirakira 13,7 milyar tahun lalu. Bukti dari teori ini ialahgelombang mikrokosmi di angkasa dan juga dari meteorit.
*Pada masa kedua adalah tahap dan pengembangan alam semesta
*Pada masa ketiga adalah pembentukan tata surya termasuk bumi
*Pada masa keempat adalah awal mula pendaratan di bumi
*Pada masa kelima proses geologis dan terbentuknya isi bumi dan kelahiran umat manusia
BAB III
kehidupan di bumi
3.1 Asal mula kehidupan di bumi
Dari mulai Bumi terbentuk, para ilmuan membagi menjadi 12 pase / periode kehidupan. ini memudahkan untuk melihat kapan mnculnya hewan pertama, tumbuhan pertama, dll. 12 pase /periodetersebut diantaranya:
1. Periode Pra-Cambria (4,6 miliar tahun - 570 juta tahun lalu)
Periode PraCambria merupakan periode tertua dan terlama dalam sejarah Bumi. Selama periode ini, 4 miliar tahun yang lalu, kerak Bumi terbentuk diikuti oleh benua dan samudra. kehidupan muncul 500 juta tahun kemudian ketika organisme selular yang pertama kali tampak, yaitu bersamaan dengan kemunculan ganggang dan bakteri.
Periode PraCambria merupakan periode tertua dan terlama dalam sejarah Bumi. Selama periode ini, 4 miliar tahun yang lalu, kerak Bumi terbentuk diikuti oleh benua dan samudra. kehidupan muncul 500 juta tahun kemudian ketika organisme selular yang pertama kali tampak, yaitu bersamaan dengan kemunculan ganggang dan bakteri.
2. Periode Cambria (570-505 juta tahun lalu)
Di periode ini berbagai kelompok hewan tak bertulang belakang muncul dilaut dangkal yang tersebar dimuka bumi.
Di periode ini berbagai kelompok hewan tak bertulang belakang muncul dilaut dangkal yang tersebar dimuka bumi.
3. Periode Ordovicia (505-440 juta tahun yang lalu)
Hewan bertulang belakang pertama kali muncul pada periode ini . Terdapat dalam jumlah besar koral, bunga karang, dan kerang-kerang seperti Cephalopoda.
Hewan bertulang belakang pertama kali muncul pada periode ini . Terdapat dalam jumlah besar koral, bunga karang, dan kerang-kerang seperti Cephalopoda.
4. Periode Silur (440-410 juta tahun yang lalu)
Di periode ini muncul tanaman daratan yang pertama dan muncul ikan dengan rahang.
Di periode ini muncul tanaman daratan yang pertama dan muncul ikan dengan rahang.
5. Periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu)
Periode ini menandai hadirnya serangga dan hewan darat pertama: amfibi. Selama periode ini keaneka ragaman spesies ikan bertambah dan daratan yang sebelumnya tandus mulai dipenuhi tamanam pakis.
Periode ini menandai hadirnya serangga dan hewan darat pertama: amfibi. Selama periode ini keaneka ragaman spesies ikan bertambah dan daratan yang sebelumnya tandus mulai dipenuhi tamanam pakis.
6. Periode Carboniferous (360-286 juta tahun yang lalu)
Kenaikan permukaan laut memicu pembentukan rawa-rawa besar. tumbuh-tumbuhan mati dan membusuk, membentuk lapisan yang menjadi cadangan batu bara. Binatang melata yang pertama kali muncul di muka Bumi.
Kenaikan permukaan laut memicu pembentukan rawa-rawa besar. tumbuh-tumbuhan mati dan membusuk, membentuk lapisan yang menjadi cadangan batu bara. Binatang melata yang pertama kali muncul di muka Bumi.
7. Periode Permia (286-245 juta tahun yang lalu)
Pada masa ini populasi reptil mengalahkan amfibi bersamaan dengan makin keringnya iklim. hanya ada satu benua besar pada saat itu, yaitu Pangaea.
Pada masa ini populasi reptil mengalahkan amfibi bersamaan dengan makin keringnya iklim. hanya ada satu benua besar pada saat itu, yaitu Pangaea.
8. Periode Trias (245-208 juta tahun yang lalu)
Pada Periode ini Benua tunggal Pangaea mulai terpecah menjadi benua-benua yang ada sekarang. Mamalia, Dinosaurus, dan berbagai reptil yang hidup di air mulai bermunculan.
Pada Periode ini Benua tunggal Pangaea mulai terpecah menjadi benua-benua yang ada sekarang. Mamalia, Dinosaurus, dan berbagai reptil yang hidup di air mulai bermunculan.
9. Periode Jura (208-145 juta tahun ang lalu)
Selama periode ini benua-benua yang terpisah membentuk ruang yang menjadikan Samudra Atlantik. Dinosaurus seperti Plateosaurus dan Brontosaurus mendominasi planet Bumi. Reptil lainnya dan burung mulai bermunculan. Tanaman berbunga mulai tumbuh.
Selama periode ini benua-benua yang terpisah membentuk ruang yang menjadikan Samudra Atlantik. Dinosaurus seperti Plateosaurus dan Brontosaurus mendominasi planet Bumi. Reptil lainnya dan burung mulai bermunculan. Tanaman berbunga mulai tumbuh.
10 Periode Kapur (145-65 juta tahun yang lalu)
Dinosaurus yang menguasai bumi pada masa ini tiba-tiba musnah diakhir periode ini. Kemungkinan penyebabnya adalah tumbukan meteor raksasa dengan Bumi yang mengakibatkan musnahnya tiga perempat dari semua spesies binatang dan tumbuhan.
Dinosaurus yang menguasai bumi pada masa ini tiba-tiba musnah diakhir periode ini. Kemungkinan penyebabnya adalah tumbukan meteor raksasa dengan Bumi yang mengakibatkan musnahnya tiga perempat dari semua spesies binatang dan tumbuhan.
3.2 Perkembangbiakan secara Seksual dan Aseksual
Reproduksi adalah suatu proses biologis di mana individu organisme baru diproduksi.
Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua
bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses
reproduksi oleh pendahulunya. reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan
reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel
bakteri
menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual.
Jadi cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual. Perkembangbiakan seksual adalah perkembangbiakan mahluk hidup melalui pembuahan atau
bertemunya sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.Perkembangbiakan aseksual adalah perkembangbiakan secara vegetatif atau tanpa melalui pembuahan.
3.3 geografi kehidupan
Di bumi ada banyak macam hal yang hidup di dalamnya dan banyak pula yang berkembang, tumbuh dan tinggal didalamnya. Ada juga yang beraktivitas untuk sekedar bertahan hidup di bumi
ini. Banyak faktor yang mempengaruhi kehidupan di bumi ini salah satunya karna geografi kehidupan. Ada berbagai macam jenis makhluk hidup yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan adanya faktor penyebaran makhluk hidup yaitu :
a) Faktor Biotik
1) Aktivitas Manusia
Aktivitas manusia tentu sangat berpengaruh terhadap penyebaran makhluk hidup.
Contohnya, apabila kita menebang pohon, maka florapun lama-kelamaan akan habis. Dengan habisnya flora, maka tidak ada lagi makanan untuk
para fauna, dan para faunapun mencari wilayah dimana masih terdapat bahan
makanan untuk mereka.
2) Flora dan Fauna
Hewan memiliki peranan terhadap tumbuhan, contohnya membantu dalam proses
penyerbukan, hal ini biasanya dilakukan oleh lebah, kupu-kupu, dan lain-lain. Selain hewan, tumbuhanpun juga berperan dalam menyuburkan tanah. Tanah
yang subur, memungkinkan terjadinya perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan, serta dapat mempengaruhi kehidupan faunanya.
b) Faktor Abiotik
1) Iklim
Faktor iklim (suhu, kelembapan udara, angin, dll) juga sangat berpengaruh terhadap penyebaran makhluk hidup. Faktor suhu dan kelembapan sangat berpengaruh bagi perkembangan fisik tumbuhan. Sedangkan matahari, sangat berperan dalam proses fotosintesis. Perbedaan iklim di suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya berbeda-beda juga.
3.4 Evolusi
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.
Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yangbereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
Ilmuan mempelajari evolusi dalam dua tingkatan populasi. Evolusi mikro terdiri dari perubahan genetik kecil yang terjadi dalam beberapa generasi. Evolusi makro adalah pola perubahan yang lebih luas dalam ribuan generasi sehingga terbentuk spesies baru.
Kedua tingkatan evolusi ini menyebabkan populasi dan spesies berubah seiring waktu.
Perubahan evolusi memiliki dua model. Gradualisme adalah model perubahan yang
erjadi lambat dengan laju yang tetap. Keseimbangan dipertepat (punctuated
equilibrium) merupakan perubahan cepat dalam tempo singkat yang menginterupsi
perubahan kecil yangterjadi dalam waktu yang lama. Evolusi kehidupan di planet ini
terjadi baik secara gradual maupun dipertepat.
BAB IV
kimia dan fisika
4.1 Pengertian, Sifat Materi, Perubahan Materi dan klasifikasi materi
Pengertian
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Semua benda yang kita temui tersusun oleh materi. Makin besar massa suatu benda, makin banyak materinya dan sebaliknya. Massa adalah jumlah zat atau materi yang terkandung dalam suatu benda. Suatu materi apapun bentuknya ada 3 wujud, yaitu padat, cair, gas. Berdasarkan hasil penelitian terbaru muncul wujud zat yang keempat yaitu plasma.
Sifat-sifat materi
Ketiga wujud materi yang sudah kita bahas pada dasarnya memiliki sifat-sifat tertentu. Secara umum sifat tersebut dapat kita bagi menjadi dua macam, yaitu
sifat kimia dan sifat fisika. Sifat fisika dari sebuah materi adalah sifat-sifat yang terkait dengan perubahan fisika, yaitu sebuah sifat yang dapat diamati karena adanya perubahan fisika atau perubahan yang tidak kekal.
Perubahan Materi
Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat yang lain baik yang menjadi zat baru maupun tidak. Perubahan materi terjadi dipengaruhi oleh energi baik berupa kalor maupun listrik.
Klasifikasi Materi
Para ilmuwan mengklasifikasikan materi menjadi dua kelompok yaitu :
1. zat tunggal (unsur dan senyawa)
2. Campuran
4.2 Pengenalan Unsur dan Sistem Periodik Unsur
Dalam ilmu fisika pengukuran dapat dilakukan pada sesuatu yang terdifinisi dengan
jelas.
misalnya : pengukuran panjang, massa, temperatur, dll.
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Pengukuran Langsung
Dengan sesuatu alat ukur langsung memberikan hasil pengukuran
contoh : pengukuran lebar meja
2. Pengukuran tak langsung :
Dengan suatu cara dan perhitungan pengukuran ini barulah memberikan hasilnya.
contoh : pengukuran benda-benda kuno.
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Pengukuran Langsung
Dengan sesuatu alat ukur langsung memberikan hasil pengukuran
contoh : pengukuran lebar meja
2. Pengukuran tak langsung :
Dengan suatu cara dan perhitungan pengukuran ini barulah memberikan hasilnya.
contoh : pengukuran benda-benda kuno.
SATUAN
Pengukuran selalu dibuat relatif terhadap satuan tertentu.
Sistim satuan yang dipakai sekarang adalah sistim Internasional yang disingkat dengan SI (dari bahasa perancis Le Systeme International D’Unites ) dan sistim Inggris.
Dalam SI terdapat 2 sistim satuan yaitu :
sistim MKS(meter-kilo-sekon) dan sistim CGS(centi-gram-sekon)
Sistim satuan yang dipakai sekarang adalah sistim Internasional yang disingkat dengan SI (dari bahasa perancis Le Systeme International D’Unites ) dan sistim Inggris.
Dalam SI terdapat 2 sistim satuan yaitu :
sistim MKS(meter-kilo-sekon) dan sistim CGS(centi-gram-sekon)
BESARAN POKOK
Pada suatu pengukuran terdapat besaran-besaran yang dianggap pokok dimana besaran ini dipakai sebagai dasar dari suatu pengukuran.
>Dalam mekanika ada tiga besaran pokok yaitu ; MASSA, PANJANG dan WAKTU,.
>Dalam Thermodinamika kita mengenal dua besaran pokok yaitu; SUHU dan JUMLAH ZAT ,
>Dalam listrik dan cahaya ada dua besaran pokok yaitu ; KUAT ARUS dan INTENSITAS CAHAYA,
>dan ada dua besaran pokok yang tak berdimensi yaitu Sudut Ruang dan Sudut Bidang.
>Dalam Thermodinamika kita mengenal dua besaran pokok yaitu; SUHU dan JUMLAH ZAT ,
>Dalam listrik dan cahaya ada dua besaran pokok yaitu ; KUAT ARUS dan INTENSITAS CAHAYA,
>dan ada dua besaran pokok yang tak berdimensi yaitu Sudut Ruang dan Sudut Bidang.
Pada mulanya besaranbesaran pokok tidak mempunyai standart yang jelas . Untuk
menghindari ini maka sejak tahun 1889 diadakan pertemuan rutin yang membahas
berat dan pengukuran.
DIMENSI
Dimensi menyatakan sifat fisis dari suatu besaran . Atau dengan kata lain dimensi merupakan simbul dari besaran pokok, seperti terlihat dalam tabel 1. Dimensi dapat dipakai untuk mengecek rumus – rumus fisika. Rumus fisika yang benar harus mempunyai dimensi yang sama pada
kedua ruas .
4.3 Pengertian Energi Macamnya dan Contohnya
Manusia membutuhkan energi untuk bergerak dan melakukan aktivitas, dengan memiliki energi, manusia bisa melakukan berbagai aktivitas mulai dari aktivitas ringan sampai aktivitas berat. Energi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh benda agar benda dapat melakukan usaha. dalam kenyataannya setiap dilakukan usaha selalu ada perubahanSehingga usaha juga didefiniskan sebagai kemampuan untuk menyebabkan perubahan.
Energi potensial
energi potensial dari sebuah sistem adalah energi yang dihubungkan dengan konfigurasi ruang dari komponen-komponennya dan interaksi mereka satu sama lain.
Energi kinetik
Energi kinetik adalah bagian energi yang berhubungan dengan gerakan suatu benda.
Energi Internal
Energi internal adalah energi kinetik dihubungkan dengan gerakan molekul-molekul, dan energi potensial yang dihubungkan dengan getaran rotasi dan energi listrik dari atom-atom di dalam molekul
4.4 Sifat fisika, cabang fisika dan hubungannya dengan pengetahuan
Sifat Fisika
Sifat fisika adalah segala aspek dari suatu objek atau zat yang dapat diukur atau dipersepsikan tanpa mengubah identitasnya. Sifat fisika dapat berupa sifat intensif atau ekstensif. Sifat intensif tidak tergantung pada ukuran dan jumlah materi pada objek, sedangkan sifat ekstensif bergantung pada hal tersebut. Sebagai tambahan, suatu sifat dapat pula berupa isotropik jika nilainya tidak tergantung arah pengamatan atau anisotropik jika sebaliknya. beberapa sifat fisik zat yang berhubungan dengan dunia pangan di antaranya viskositas dan titik leleh.
Cabang Fisika
Cabang-Cabang ilmu fisika sangat banyak, antara lain adalah :
1. Mekanika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak. Mekanika klasik terbagi atas dua bagian, yaitu Kinematika dan Dinamika.
2. Mekanika Kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom.
3. Mekanika Fluida adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang fluida (dapat berupa cairan dan gas) yang berkaitan dengan Listrik dan Magnet :
4. Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam satu alat seperti komputer, peralatan elektronik, semikonduktor, dan lain-lain.
5. Teknik Elektro atau Teknik Listrik adalah salah satu bidang ilmu teknik mengenai aplikasi listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Hubungannya dengan Pengetahuan
Fisika merupakan ilmu yang sangat fundamental diantara semua Ilmu Pengetahuan Alam. Misalnya saja pada Kimia, susunan molekul dan cara-cara praktis dalam mengubah molekul tertentu menjadi yang lain menggunakan metode penerapan hukum-hukum Fisika.
Biologi juga harus bersandar ketat pada ilmu fisika dan kimia untuk menerangkan proses-proses yang berlangsung pada makhluk hidup. Selain itu, konsep-konsep dasar fisika tidak saja mendukung perkembangan fisika itu sendiri, tetapi juga mendukung perkembangan ilmu lain dan teknologi. Ilmu fisika menunjang riset murni maupun terapan.
4.5 Pengukuran, Besaran, Dimensi
Pengukuran adalah Dalam ilmu fisika pengukuran dapat dilakukan pada sesuatu yang terdifinisi dengan jelas. misalnya : pengukuran panjang, massa, temperatur.
Besaran, adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki nilai dan satuan. Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui hasil pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap besaran diukurdengan cara berbeda.
nama : putri anggrainy septana
npm : 15512754
nama : putri anggrainy septana
npm : 15512754
Tidak ada komentar:
Posting Komentar